Rabu, 20 Agustus 2014

BENTURAN PADA ANAK



Kejadian di hari sabtu malam kemaren masih terekam jelas di kepala saya. Waktu itu kami lagi bertiga saja di rumah, memang hari sabtu kemaren saya dan suami sengaja meluangkan waktu untuk menengok rumah kita yang sudah seminggu ini kami tinggalkan akibat kesibukan suami di luar kota dan saya harus bekerja, sehingga saya harus menitipkan tara pada ibu saya. Selain memang kami ingin quality time bertiga di rumah kami sendiri, kami juga mau mengecek dan membersihkan rumah kami yang sudah penuh debu. Kami memang sengaja memutuskan untuk tidak menginap karena besoknya saya dan suami sebagai abdi negara harus mengikuti upacara kemerdekaan 17 Agustus, jadi sehabis maghrib kami putuskan untuk kembali ke rumah ortu saya dengan mengendarai mobil.

Seperti biasa, sebelum kami pergi saya selalu bertugas menyiapkan segala macam keperluan tara, saya dan suami. Nggak seperti biasanya yang selalu senang kalo tahu kami mau pergi, malam itu Tara sepertinya enggan untuk meninggalkan rumahnya. Entah karena dia kangen rumahnya, atau maenannya pokok dia ogah diajak pergi walaupun lampu sudah kami matikan semua. Akhirnya ayahnya berhasil membujuk dia supaya mau ikut dengan kami dengan membawanya duluan ke mobil. Karena biasanya dia paling suka diajak ayahnya manasin mobil sambil dipangku. Saya pun kembali memastikan apa rumah dalam keadaan aman selama kami. tinggal dan segera saya menguci pintu lalu menuju ke mobil. Ketika saya membuka pintu tengah mobil untuk menaruh barang bawaannya seketika itu juga Braaaakkkk, duuuukkkkk!!!!! Saking terperanjatnya, saya baru menyadari beberapa detik kemudian bahwa anak saya jatuh dari mobil ketika saya membuka pintu. Seketika itu juga denyut nadi saya seakan berhenti melihat pemandangan yang saya sendiri tak sanggup untuk menggambarkannya. Bayangkan saja tara yang masih berumur 16 bulan harus terjatuh dari dalam mobil dengan kepalanya terlebih dahulu menyentuh carport yang keras. Tangis saya dan tara sama-sama pecah. Dengan sigap suami saya langsung menggendong tara ke dalam rumah. Saya tidak bisa membayangkan betapa sakitnya yang dirasakan Tara.




Mulailah adegan saling menyalahkan antara saya dan suami terjadi. Namun kami menyadari bahwa yang terpenting saat itu bukanlah saling mencari kambing hitam, tapi adalah bagaimana memberikan pertolongan pertama pada anak saat terjadi benturan kepala. Saya sempat panik karena benturan itu meninggalkan benjolan biru di kening Tara. Saya dan suami saat itu berusaha menenangkan diri, dan saya ingat pada artikel yang pernah saya baca disini ,kalau anak yang habis terbentur masih sadar membuka matanya dan tidak muntah itu artinya masih aman. Tapi tetap saja kita panik melihat anak yang tidak berhenti menangis. Saya teringat kalau saya mempunyai stok salep Thrombophop yang memang sengaja saya simpan bilamana terjadi kejadian tak terduga seperti ini. Salep Thrombophop ini memang untuk mengobati segala macam luka yang mengakibatkan gumpalan darah di dalamnya. 




Alhamdulillah setelah diberi Thrombophop keesekoan hari luka lebam tara kempes dan warna birunya mulai memudar dan sewaktu saya mencoba menekan luka tersebut untuk mengecek apakah masih sakit atau nggak, Tara tampak biasa saja tidak kesakitan.  Bagi ibu-ibu yang memiliki anak seumuran tara saya sarankan untuk sedia salep ini di rumah. Karena anak seumuran Tara ini memang sedang aktif-aktifnya, dan tidak jarang terjadi insiden seperti yang saya alami. Tapi jangan lupa selalu awasi anak dalam bermain, jangan biarkan dia sendirian pun itu dalam ruangan atau kondisi yang kita rasa aman. Tentunya kita tidak ingin kan kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk pada anak karena keteledoran kita?.

1 komentar:

  1. 1xbet korean betting and sportsbook | legalbet.co.kr
    1xbet korean betting and sportsbook ⭐️ legalbet.co.kr ⭐️ legalbet.co.kr 바카라 사이트 ⭐️ sportsbook online sportsbook. 1xbet ⭐️ betting odds online. 인카지노 ⭐️ betting odds online.

    BalasHapus