Kamis, 21 Agustus 2014

Selamat Datang Preseidenku, Damailah Indoensiaku.....


Saya termasuk orang yang interested mengikuti dunia politik di Indonesia. Maklum sejak saya kecil Bapak hampir setiap hari dan kalo lagi ga ada yang dikerjakan ya mantengin siaran televisi yang menayangkan berita seputar politik dan pemerintahan. Bapak saya bukan sekedar hanya mantengin tapi juga selalu memberikan komentar, bahkan gak jarang bapak saya ikut ngomel-ngomel apabila ada berita yang menampilkan kelakuan para pejabat yang gak bener.hahaha.... Alhasil sampai sekarang saya secara tidak sengaja selalu terbawa dalam euphoria perpolitikan di Indonesia, apalagi masa-masa pemilu seperti di tahun 2014 ini.

Anyway, bicara soal pemilu, saya selama hidup 28 tahun di bumi Indonesia ini baru kali ini merasakan pemilu itu benar-benar hidup. Karena hampir setiap orang berani mengutarakan siapa yang menjadi pilihannya. Mulai dari kantor pemerintahan, kampung, warung kopi, bahkan sampai pasar, saya selalu mendengar pembicaraan orang yang didalamnya disisipi dengan pembicaraan capres dan cawapres. Seneng sih lihatnya, karena itu artinya orang Indonesia sebagian besar sudah melek politik dan tidak lagi apatis terhadap pemilu. Sampai akhirnya pemilu dilaksanakan dan keputusan KPU tentang siapa yang jadi pemenang pilpres sudah ditetapkan euphoria itu tetap terasa. Mulai saling mencaci maki, serta mengolok-olok pihak yang kalah diantara para simpatisan dan pendukung dari atas ke bawah, sampai saling menuduh tanpa bukti yang jelas kalau KPU bertindak curang sudah menjadi pemandangan yang biasa terutama di social media.



Saya pikir panasnya suhu politik di Indoesia kembali menurun ketika KPU sudah memutuskan siapa yang jadi pemenang pilpres, namun ternyata anggapan saya salah. Pihak yang kalah merasa didzolimi karena KPU sudah bertindak curang atas dirinya. Sehingga melaksanakan upaya lain untuk merebut kemenangan itu dengan jalan menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi. Dan akhirnya pada tanggal 21 Agustus 2014 MK membacakan hasil keputusan atas gugatan kepada KPU. Hasil tersebut menetapkan bahwa MK menolak segala permohonan dari pihak penggugat yang artinya menyetujui hasil Pilpres 2014 yang ditetapkan KPU.

Saya berharap dengan dibacakan keputusan MK tersebut, maka semua pihak bisa menerima dengan legowo. Jangan ada lagi yang menang mengolok-olok yang kalah, dan yang kalah menuduh curang kepada yang menang. Alloh sudah menunjukkan kuasanya, Dia sudah menetapkan siapa yang dia pilih untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Alloh tidak mungkin memberikan pemimpin yang tidak sesuai dengan rakyatnya, karena kualitas pemimpin itu adalah cerminan dari kualitas rakyatnya. Maka dari itu tugas kita sekarang adalah bukan larut dalam kesenangan karena pilihan kita menang, atau dongkol dan mencaci maki penyelenggara pemerintahan karena pilihan kita kalah, melainkan mengawal dan memantau kinerja pemerintahan yang baru serta tak lupa pula memberikan sumbangsih apa saja yang bisa kita lakukan pada bangsa Indonesia ini mulai dari hal yang kecil. Bukankah kita memilih presiden tujuan utama untuk Indonesia yang lebih baik?




Dan akhirnya saya ucapkan selamat kepada Pak Jokowi. Walaupun saya tidak memilihmu, tapi saya yakin anda adalah orang yang paling tepat yang dipilihkan Alloh untuk memimpin bangsa ini. Saya akan terus mendoakan bapak agar Bapak tetap diberi kesehatan jasmani yang kuat agar terus dapat menjalan kan tugas dengan penuh energi dan rohani yang tangguh agar dapat menjalankan tugas dengan amanah dan tidak menjadi pemimpin yang keblinger seperti yang sudah-sudah. Kepadamulah jutaan rakyat Indonesia menggantungkan harapan akan Indonesia lebih baik, Indonesia yang tidak lagi diremehkan oleh bangsa asing, Indonesia yang anak-anak di dalamnya bisa dengan leluasa belajar dan mengembangkan bakatnya, Indonesia yang bisa melindungi warga negaranya dari kejahatan pihak asing, Indonesia yang akan lebih kuat mempertahankan dirinya untuk tidak dirampas kekayaan alamnya, Indonesia yang rakyatnya sangat bangga menjadi warga negaranya. Ya..Indonesia Hebat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar