Rabu, 10 September 2014

Karnaval Antara Manfaat dan Mudharat


Satu lagi oleh-oleh yang saya dapat dari perjalanan saya ke taman Safari kemaren, apalagi kalau bukan macet. Kami tidak beruntung, karena sewaktu perjalanan pulang kami terjebak macet di daerah Trawas. Suami memang sengaja melewati daerah tersebut karena tujuan kami pulang ke rumah mertua saya yang ada di daerah Pacet, jadi kami rasa rute yang paling dekat adalah melewati Trawas.

Perjalanan kami terhenti akibat adanya karnaval yang diselenggarakan oleh daerah setempat. Karnaval itu sepertinya diadakan dalam rangka masih memperingati perayaan 17 Agustus 2014 yang sudah lewat hampir satu bulan yang lalu. Sebenarnya saya sendiri belum tau apa manfaat spesifik dari sebuah pertunjukan yang bernama karnaval selain menyebabkan kemacetan dimana-mana. Toh masih banyak cara lain untuk merayakan Kemerdekaan RI tanpa harus menciptakan kemudharatan seperti kemacetan. Kalau memang terpaksa tidak ada cara lain merayakan hari kemerdekaan selain karnaval setidaknya dipikirkan apakah ada jalan alternatif bagi kendaraan yang menuju suatu daerah di sekitar lokasi tentunya juga harus disertai dengan petunjuk yang jelas. Kalau tidak ya kejadiannya seperti yang kami alami, apalagi kebetulan jalan yang kami lalui itu tanjakannya cukup curam, alhasil banyak kendaraan yang mogok di tengah jalan dan malah makin memperparah kemacetan itu.

Karnaval merupakan kegiatan semacam pawai yang diikuti oleh sejumlah orang atau biasanya anak-anak kecil dengan menggunakan pakaian tradisional atau pakaian unik lainnya sesuai tema yang diusung. Secara hiburan memang karnaval sampai saat ini dinilai cukup menghibur warga sekitar yang jalan rumahnya dijadikan rute sebuah karnaval. Namun bagaimana dengan peserta karnaval itu sendiri?! Kalau pesertanya sudah dewasa sih masih oke-oke saja, namun bagaiman kalau pesertanya itu anak-anak? saya bisa membayangkan betapa tidak nyamannya kondisi anak-anak dengan berpakaian tradisional atau unik yang tidak jarang disertai dengan sanggul besar beserta make upnya berjalan di siang hari di tengah jalan raya dan hiruk pikuk kendaraan yang lewat. Bukannya bagi anak-anak lebih baik dialihkan kepada bentuk perayaan yang lebih bermanfaat tanpa memberikan kesempatan anak-anak untuk merasakan “siksaan” seperti itu. Saya lebih senang jika sebuah perayaan dirayakan dengan hal-hal sederhana seperti menanam pohon di sepanjang jalan, menggambar, menulis atau membuat kreasi apa saja yang bisa bermanfaat untuk daerah setempat. Itu jika dilihat dari sisi peserta karnaval, nah jika dilihat dari sisi pengguna jalan jelasa tidak memperoleh manfaat apapun selain harus menikmati kemacetan yang kadang berlangsung sampai berjam-jam.

Tidak ada yang salah dengan sebuah perayaan bernama karnaval. Saya yakin sebenarnya panitia dari karnaval juga tidak ada maksud untuk mempersulit warga lainnya yang hendak melewati jalan yang dijadikan rute dari sebuah pertunjukan karnaval. Cuma kalau mau menyelenggarakan kegiatan yang sekiranya membuat kepentingan umum menjadi terganggu mbok ya dipikirkan matang-matang solusinya. Kami sebenarnya tidak ada masalah dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut asalkan dari awal sudah diberi petunjuk jika jalanan tersebut ada kegiatan yang tidak bisa dilewati atau jika bisa dicarikan dan diberikan petunujuk jalan alternatif lainnya sehingga mobil-mobil itu tidak sampai harus mogok di tengah jalan yang makin memperparah kemacetan itu. Apapun kegiatan yang menggunakan jalan umum harusnya dipikirkan masak-masak untuk menghindari kejadian macet total mengingat kita semua tidak tahu ada tidaknya salah satu kendaraan yang dalam keadaan urgent.  Ya semoga saja tidak ada ambulance atau mobil pribadi yang sedang membawa pasien kritis dan terjebak dalam sebuah kemacetan akibat kegiatan yang dilaksanakan dengan memanfaatkan jalan umum.

                                           Sumber: www.panturanews.com

Resep Sambal Matah

Bagi pecinta kuliner pedas rasanya belum pas jika belum pernah mencicipi sambal khas dari bali ini yang diberi nama Sambal Matah. Kenapa disebut dengan sambal matah karena semua bahan yang ada di sambel tersebut matah kalau dalam bahasa indonesianya mentah. Sambal matah ini biasanya dinikmati bersama ikan goreng, ikan bakar, ayam goreng, ayam bakar atau lauk apapun yang digoreng atau dibakar. Nah disini saya mau berbagi apa saja bahan-bahan untuk membuat sambal matah ini.

Bahan:
5 siung bawang merah
1 siung bawang putih
3 batang sereh
10 buah cabai rawit
1 buah jeruk limau/jeruk sambal
1 lembar daun jeruk purut
Terasi secukupnya
Garam secukupnya
Gula secukupnya

Cara Membuat::
1.    Iris tipis-tipis bawang merah, bawah putih, sereh, daun jeruk dan cabai rawit, kemudian bejek-bejek sampai   mengelurakan air
2.   Campur bahan-bahan yang sudah dibejek-bejek diatas dengan garam dan terasi yang sudah disangrai atau dibakar, dan aduk sampai rata, kemudian beri perasan jeruk limau.
3.    Panaskan minyak goreng di atas wajan, jika sudah panas ambil 4-5 sendok makan minyak goreng tersebut kemudian campurkan ke bahan-bahan tadi.
4.      Sambal siap dinikmati dengan lauk gorengan atau bakaran.
 

Senin, 08 September 2014

Kriuk-kriuk Gurih Ifumie


Saya termasuk penggemar berat masakan satu ini, kriuk-kriuk mie yang dipadu dengan kuah gurih sayur cap cay membuat saya ketagihan. Sudah lama sekali saya tidak memasak menu ifumie di rumah. Selama ini kalau bikin ifumie menurut saya masih saja ada yang kurang pas. Nah kemaren sepulang kerja saya ingin memasak ifumie lagi dengan teknik yang berbeda dari sebelumnya, dan hasilnya ternyata jauh lebih enak. Inilah resep ifumie yang kemaren saya buat.



Bahan bumbu :

3 siung bawang putih
2 siung bawah merah
1 buah bawang bombay
1 sendok teh saus tiram
2 sendok teh saus tomat
Lada secukupnya
Minyak wijen secukupnya
Garam secukupnya

Bahan Sayur :

2 buah Wortel
1 ikat Sawi Hijau
1 ikat Sawi Putih
1 bonggol kembang Kol
Jagung Muda
Kapri
 Note: untuk sayur variasi dan jumlahnya bisa sesuai selera


  
Bahan lain:
2 papan mie telor
Udang secukupnya
Dada Ayam (potong dadu)
Sosis/Bakso


Cara membuat mienya:
1.       didihkan air untuk merebus mie sampai matang
2.    panaskan minyak goreng pada wajan dan goreng mie yang sudah direbus tadi sampai berwarna kuning kecoklatan.
3.       Angkat dan sisihkan

Cara membuat siraman sayurnya:
1.       Pisahkan kepala udang dengan badannya
2.       Haluskan bawang putih, bawang merah dan merica beserta kepala udang, iris tipis-tipis bawang bombay
3.       Panaskan minyak goreng pada wajan, masukkan bumbu dan kepala udang yang sudah dihaluskan kemudian masukkan juga bawang bombay, tumis sampai harum.
4.    Mauskkan udang yang sudah dipisahkan dengan kepalanya tadi, potongan ayam, dan sosis/bakso, tumis sampai setengah matang dan beri air secukupnya.
5.      Setelah air mendidih masukkan saus tiram, minyak wijen, dan saus tomat tunggu sebentar sampai meresap ke daging ayam dan udang
6.       Masukkan sayur dan beri garam secukupnya, tunggu sampai sayur sedikit layu, matikan kompor
7.       Untuk penyajian siramkan sayuran beserta kuahnya di atas mie yang sudah digoreng




Kenyang di Sambal Botok'an


Hari minggu kemaren seperti di postingan saya sebelumnya kami berempat jalan-jalan ke Taman Safari II yang berada di kawasan Prigen, Pasuruan. Setelah berkeliling-keliling area Taman Safari kami memutuskan kembali pulang ke rumah, namun karena perut kami dari tadi sudah menjerit-jerit minta diisi, kami berniat untuk mampir dulu ke tempat makan di daerah gempol.

Berdasarkan referensi dari suami, kami akhirnya memilih rumah makan dengan label “Sambal Botok’an”. Rumah makan ini berada di Jl. Raya Surabaya-Malang KM 48, sebelah utara Telkom Pandaan, atau lebih tepatnya di dekat rumah makan cak gundul. Rumah makan ini mengusung konsep tradisional Jawa, dengan hanya menyediakan tempat duduk lesehan membuat rumah makan ini cukup nyaman untuk dijadikan sebagai alternatif mengisi perut kosong. Saya memang semenjak ada Tara lebih senang memilih rumah makan yang berkonsep lesehan, mengingat anak bayi saya ini yang sekarang sudah ga bisa duduk tenang lebih dari 7 menit.


 Dilihat dari namanya “Sambal Botok’an” rumah makan ini memang menyediakan menu rumahan dengan ciri khas botok’annya. Jangan khawatir soal harga, karena untuk memesan beberapa menu yang ada di rumah makan ini kami tidak perlu harus puasa beberapa hari setelahnya. Kami memutuskan untuk memesan menu yang jadi andalan rumah makan ini yaitu botok’an kakap. Selain botok’an kakap kami juga memesan pepes pindang benggol pencit, udang goreng, dan sambal pencit serta tiga gelas es cincau.

Tak lebih dari 10 menit kami menunggu,pesanan kami pun datang. Kami yang sedari tadi menahan perut keroncongan langsung menyantap makanan yang tersaji. Pertama kali yang saya coba adalah botok’an kakap. Kakapnya sangat empuk dan matang sempurna, bumbunyan pun terasa meresap dan menyatu dengan daging kakapnya. Yang bikin saya suka, kakapnya ini sudah difillet alias tulang-tulangnya sudah dibuang semua, jadi kita ga perlu kerepotan milah-milah bagian yang bisa dimakan ato enggak kayak kita makan gulai kepala kakap masakan padang. Menu kedua yang saya coba adalah pepes pindang benggol. Sebenarnya saya kecewa sih dengan menu ini, karena tidak sesuai dengan yang saya bayangkan. Bayangan saya ikannya besar-besar tapi ternyata bayangan saya itu salah besar. Namun rasa kecewa saya terobati dengan menu udang goreng sambal yang sangat crunchy walaupun tidak ditaburi dengan tepung. 

                            Suami kenyang anak senang :D


Secara keseluruhan dalam artian dari segi kenyamanan tempat, harga dan rasa rumah makan ini saya beri nilai 8. Bagi anda yang menyukai masakan jawa rumahan khusunya botok dan kebetulan sedang melakukan perjalanan yang melewati daerah gempol tidak ada salahnya mencoba menu yang ada di rumah makan ini, dijamin tidak kecewa dan yang pasti kenyaaaanggg...

Minggu, 07 September 2014

Journey To Taman Safari Prigen



Hari minggu tanggal 7 Spetmeber kemaren kami bertiga (saya, suami, dan tara) plus adek ipar saya melakukan perjalanan ke taman safari II yang berlokasi di Prigen Kabupaten Pasuruan. Awalnya sih kami ingin mengajak Tara ke secret Zoo Batu sejak dia pas menginjak umur 1 tahun, namun rencana tersebut belum terealisasikan sampai tara udah berumur 17 bulan ini. Karena saya melihat ketertarikan Tara terhadap binatang makin ke sini makin menjadi, saya makin kepikiran untuk menyegerakan rencana mengajak tara ke Secret Zoo, namun karena kesibukan pak suami, kami masih mengurungkan (lagi) niat untuk pergi ke sana. Soalnya kalau kita memutuskan untuk pergi ke Secret zoo Batu paling tidak kita harus mengosongkan waktu setidaknya dua hari, mengingat letaknya yang lumayan jauh dari rumah kami, jadi kalau kami kesana ya mau tidak mau harus menginap.

Nah seminggu sebelumnya saya baru kepikiran kenapa saya ga bawa Tara ke Taman Safari saja. Selain tempatnya yang lebih dekat dengan rumah kami, sepertinya Taman Safari lebih menyenangkan buat tara, karena memberikan kesempatan Tara untuk berinteraksi langsung dengan hewan-hewan yang ada disana. Akhirnya hari minggu kemaren rencana tersebut terkeskusi..horeee....
Kami berangkat dari rumah jam setengah sepuluh. Karena lokasi taman Safari II bertempat di Prigen Pasuruan yang notabene lebih dekat dengan rumah kami cukup butuh waktu sekitar satu jam 10 menit (itupun sudah kepotong waktu ke bengkel sebentar untuk cek fisik mobil sekitar 10 menit) kami sudah sampai disana. Alhamdulilah ga pake adegan bete dan tantrumnya Tara karena macet dan ga betah di mobil, karena sepanjang perjalanan waktu tersebut dihabiskan Tara dengan tidur.

Untuk menikmati failitas rekreasi yang ditawarkan oleh Taman Safari tentunya kita harus membeli tiket terlebih dahulu. Ada tiga pilihan paket tiket yang ditawarkan:

Paket Banteng (Reguler):
Rp. 70.000 (dewasa), dan Rp. 65.000 (balita 2-5 tahun)
Fasilitas: safari Adventure, dan free all Safari Show

Paket Badak (Terusan)
Rp. 95.000
Fasilitas: Safari Adventure, free all Safari Show, all wahana permainan)

Paket Gajah (Platinum/terusan all in)
Rp. 110.000
Failitas: Safari Adventure, free all Safari Show, all wahana, water world, pertunjukan 4D)


Nah mengingat Tara yang masih berumur 17 bulan, kami putuskan untuk membeli tiket reguler saja. Tapi walaupun kami hanya membeli tiket reguler saja kami puas dan senang karena dapat mengenalkan tara bahwa hewan-hewan itu tidak hanya sebatas kambing, dan kucing. Namun karena sekarang ini tara lagi ngefans berat sama kambing, alhasil semua binatang mamalia berkaki empat dia sebut dengan embeek..errrrrrr.....
Hewan-hewan disana sangat ramah dan sangat interaktif sekali dengan pengunjung, sampai-sampai ada hewan sejenis keledai memasukkan mulutnya ke kaca mobil kami untuk meminta disuapi. Alhasil Tara histeris kaget karena sebelumnya dia tidak pernah melihat hewan dengan jarak sedekat itu.
Petualangan kami di taman safari dilanjutkan dengan menonton safari show. Sebenarnya ada free delapan show yang ditawarkan oleh Taman Safari, namun karena kami datangnya kesiangan dan melihat kondisi Tara yang mulai kecapekan kami hanya menonton dua show saja. Show pertama yang kami tonton yaitu dolphin show. Dolphin Show ini dimulai pukul 1 siang, dan disini disuguhkan aneka atraksi dari tiga jenis mamalia laut, diantaranya adalah singa laut, anjing lau, dan terakhir dolphin alisa lumba-lumba. Kenapa yang disebut Cuma dolphinnya saja karena yang dua bianatang tadi Cuma numpang lewat saja atau kalo di konser band terkenal Cuma sebagai artis pembukanya saja.

Banyak atraksi yang ditunujkkan oleh dolphin yang bernama ramos dan satunya lupa namanya..hehe..#ga penting. Atraksi tersebut seperti bermain gelang-gelang yang diputar, menendang bola dengan ekor, joget, dan menebak hitungan. Kami sangat terhibur sekali dengan pertunjukan itu, terutama pak suami. Namun Tara sepertinya kurang tertarik dengan dolphin show ini, mungkin karena Tara kurang nyaman dengan tempatnya yang sesak. Puas dengan menonton lumba-lumba, kami melanjutkan untuk menonton show yang lainnya yaitu Elephant show. Karena show tersebut baru dimulai pukul dua siang, kami putuskan untuk menikmati wahana permainan. Pilihan kami jatuh pada wahan antique car, karena menurut kami wahana ini yang paling aman buat dinikmati oleh Tara.



Tepat pukul dua siang waktu jam tangan saya Elephant Show dimulai. Atraksi yang disajikan diantaranya joget dan ada beberapa atraksi yang melibatkan penonton seperti mengalungkan bunga ke penonton, menggendong penonton dengan belalai dan atraksi-atraksi lain yang membuat jantung berdebar, karena menurut saya bisa membahayakan si penonto itu apabila faktor error terjadi. Penonton yang ingin terlibat langsung dengan atraksi gajah ini harus mebeli kaos seharga 70 rb untuk anak-anak dan 80 ribu untuk dewasa. 




Sebenarnya kami sendiri belum terlalu puas untuk menikmati seluruh wahana yang ditawarkan oleh Taman Safari, namun mengingat kami juga membawa bayi yang berumur 17 bulan ini niat untuk menikmat wahana yang lain kami urungkan. Kami ga mau Tara kecapekan apalagi sakit sehabis pulang dari taman Safari ini. Jadi rencana untuk menikmati lebih banyak wahana yang ada di taman Safari kami pending saja dulu sambil menunggu Tara agak gedean dan bisa diajak untuk menikmati wahana lain yang lebih menantang.