Satu lagi oleh-oleh yang saya
dapat dari perjalanan saya ke taman Safari kemaren, apalagi kalau bukan macet.
Kami tidak beruntung, karena sewaktu perjalanan pulang kami terjebak macet di
daerah Trawas. Suami memang sengaja melewati daerah tersebut karena tujuan kami
pulang ke rumah mertua saya yang ada di daerah Pacet, jadi kami rasa rute yang
paling dekat adalah melewati Trawas.
Perjalanan kami terhenti akibat
adanya karnaval yang diselenggarakan oleh daerah setempat. Karnaval itu sepertinya
diadakan dalam rangka masih memperingati perayaan 17 Agustus 2014 yang sudah
lewat hampir satu bulan yang lalu. Sebenarnya saya sendiri belum tau apa
manfaat spesifik dari sebuah pertunjukan yang bernama karnaval selain
menyebabkan kemacetan dimana-mana. Toh masih banyak cara lain untuk merayakan Kemerdekaan
RI tanpa harus menciptakan kemudharatan seperti kemacetan. Kalau memang
terpaksa tidak ada cara lain merayakan hari kemerdekaan selain karnaval
setidaknya dipikirkan apakah ada jalan alternatif bagi kendaraan yang menuju suatu daerah di sekitar lokasi tentunya juga harus disertai dengan petunjuk yang jelas. Kalau tidak ya kejadiannya
seperti yang kami alami, apalagi kebetulan jalan yang kami lalui itu
tanjakannya cukup curam, alhasil banyak kendaraan yang mogok di tengah jalan
dan malah makin memperparah kemacetan itu.
Karnaval merupakan kegiatan
semacam pawai yang diikuti oleh sejumlah orang atau biasanya anak-anak kecil
dengan menggunakan pakaian tradisional atau pakaian unik lainnya sesuai tema
yang diusung. Secara hiburan memang karnaval sampai saat ini dinilai cukup
menghibur warga sekitar yang jalan rumahnya dijadikan rute sebuah karnaval.
Namun bagaimana dengan peserta karnaval itu sendiri?! Kalau pesertanya sudah
dewasa sih masih oke-oke saja, namun bagaiman kalau pesertanya itu anak-anak?
saya bisa membayangkan betapa tidak nyamannya kondisi anak-anak dengan
berpakaian tradisional atau unik yang tidak jarang disertai dengan sanggul besar beserta make upnya berjalan di siang hari di tengah jalan raya dan hiruk
pikuk kendaraan yang lewat. Bukannya bagi anak-anak lebih baik dialihkan kepada
bentuk perayaan yang lebih bermanfaat tanpa memberikan kesempatan anak-anak
untuk merasakan “siksaan” seperti itu. Saya lebih senang jika sebuah perayaan
dirayakan dengan hal-hal sederhana seperti menanam pohon di sepanjang jalan,
menggambar, menulis atau membuat kreasi apa saja yang bisa bermanfaat untuk
daerah setempat. Itu jika dilihat dari sisi peserta karnaval, nah jika dilihat
dari sisi pengguna jalan jelasa tidak memperoleh manfaat apapun selain harus
menikmati kemacetan yang kadang berlangsung sampai berjam-jam.
Tidak ada yang salah dengan
sebuah perayaan bernama karnaval. Saya yakin sebenarnya panitia dari karnaval
juga tidak ada maksud untuk mempersulit warga lainnya yang hendak melewati
jalan yang dijadikan rute dari sebuah pertunjukan karnaval. Cuma kalau mau
menyelenggarakan kegiatan yang sekiranya membuat kepentingan umum menjadi
terganggu mbok ya dipikirkan matang-matang solusinya. Kami sebenarnya tidak ada
masalah dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut asalkan dari awal sudah
diberi petunjuk jika jalanan tersebut ada kegiatan yang tidak bisa dilewati
atau jika bisa dicarikan dan diberikan petunujuk jalan alternatif lainnya
sehingga mobil-mobil itu tidak sampai harus mogok di tengah jalan yang makin
memperparah kemacetan itu. Apapun kegiatan yang menggunakan jalan umum harusnya
dipikirkan masak-masak untuk menghindari kejadian macet total mengingat kita
semua tidak tahu ada tidaknya salah satu kendaraan yang dalam keadaan urgent. Ya semoga saja tidak ada ambulance atau mobil
pribadi yang sedang membawa pasien kritis dan terjebak dalam sebuah kemacetan
akibat kegiatan yang dilaksanakan dengan memanfaatkan jalan umum.
Sumber: www.panturanews.com
Sumber: www.panturanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar